Rano Kalimpaa Taman Nasional Lore Lindu Menyajikan Atmosfer Berbeda di Kota Palu

Rano Kalimpaa Taman Nasional Lore Lindu Menyajikan Atmosfer Berbeda di Kota Palu

13 Jun, 2024

lore lindu1.jpg

Selain dikenal mendunia dengan patung megalitikumnya, Taman Nasional Lore Lindu juga mempunyai danau yang indah. Berjarak sekitar 90 kilometer arah selatan Kota Palu, Ibu Kota Propinsi Sulawesi Tengah, kita dapat menikmati atmosfer yang sangat sejuk di Rano Kalimpaa atau yang kerap kita kenal dengan Danau Tambing. Cukup menempuh 2,5 jam perjalanan menggunakan mobil atau motor wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekaligus udara yang segar.

Danau Tambing sendiri berada di kawasan Taman Nasional Lore Lindu yaitu di wilayah kerja Bidang Pengelolaan Taman Nasional Lore Lindu (Wilayah II Makmur). Danau seluas 6 Hektar ini memiliki temparatur suhu yang sejuk cenderung dingin dan akan semakin dingin khususnya pada sore dan malam hari. “Suhu pada Danau Tambing rata-rata berkisar 15 sampai 10 derajat celcius pada malam hari, dan 19 derajat celcius pada siang hari,” ungkap Asdi kepala Resort Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) Danau Tambing.

Danau yang berada pada ketinggan 1.700mdpl ini, selain memberikan nuansa sejuk juga memberikan nuansa tenang dan pemandangan alam yang masih terjaga. Kondisi ini membuat Danau Tambing yang terletak di Desa Sedoa, Lore Utara, Kabupaten Poso sebagai salah satu destinasi favorit masyarakat Sulawesi Tengah untuk berwisata ataupun mencoba suasana alam usai aktivitas di tengah hiruk pikuk perkotaan.

Danau Tambing memiliki 3 keunggulan yang berada pada satu ekosistem yaitu alam, danau, dan burung. Danau Tambing memiliki keanekaragaman makhluk hidup, seperti spesies burung. Dengan lebih dari 260 jenis burung, membuat tempat ini dijuluki “Surga Burung” dan 30% di antaranya adalah jenis endemik atau hanya ada dan berkembang biak di sekitar Danau Tambing.

Danau Tambing menjadi habitat burung kancilan buah (Hylocitrea Bonensis), itik benjut (Anas gibberifrons), sikatan dahi biru (Cyornis hoevelli), dan lainnya. Jenis anggrek juga sangat beragam seperti Bulbophyllum incisilabrum, B. gutattum, Eria hyancithoides, phaius takervilleae, dan Renanthera elongate. Dengan kondisi hutan masih alami, berbagai jenis rotan dapat ditemukan di sini seperti Calamus didynocarpus, Calamus inops, Calamus scleracanthus, Calamus minahasae dan Calamus shyphonospanthus.(*)

Potensi tersebut membuat Danau Tambing menjadi lokasi popular untuk spot bird watching oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Di sekitar danau, terdapat papan informasi yang menyajikan jenis-jenis burung yang habitatnya ada pada sekitar Danau Tambing.

Fasilitas lain adalah Camping Ground yang dapat dijadikan sebagai lokasi outbound dengan panorama danau. Terdapat pula mushola dan toilet umum serta pusat informasi yang menyajikan informasi keanekaragaman Danau Tambing.

Kehati-DewiRPN.jpg

Selama berkunjung, wisatawan dapat melakukan aktivitas berkemah, tracking di sekitar danau, melalukan pengamatan burung atau hanya sekedar menikmati alam di hammock atau pelataran tenda. Suasana akan semakin santai sambil menyeruput kopi atau ditemani buku bacaan favorit dengan latar belakang keindahan Danau Tambing. Sungguh, ini tempat yang sempurna untuk menenangkan diri. Tak heran, Danau Tambing atau Rano Kalimpaa dikenal juga sebagai danau untuk merefleksikan diri, sebagaimana namanya. Menurut bahasa Pamona atau bahasa lokal, Rano diartikan sebagai Danau sedangka untuk Kalimpaa artinya menyendiri. Menyendiri disini adalah mereleksikan diri lebih dekat dengan alam.

lore lindu2.jpg

Untuk menikmati kenyamanan dari alam Danau Tambing ini, wisatawan cukup membayar tiket karcis sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014; Rp.5.000 untuk wisatawan lokal pada hari kerja dan Rp.7.500 pada hari libur. Sedangkan untuk wisatawan asing dikenakan biaya Rp.150.000,- pada hari kerja dan Rp.225.000.- pada hari libur.

Harga yang sangat terjangkau bukan untuk menikmati seluruh sajian alam dan pengalaman di Danau Tambing.

Tips bagi untuk wisatawan yang akan mengunjungi Danau Tambing, sebagai lokasi untuk merefleksikan diri sebaiknya perlu dipersiapkan perbekalan yang cukup mengingat lokasi Danau Tambing yang cukup jauh dari toko atau warung penyedia makanan. Bagi penggemar fotografi jangan lupa untuk membawa lensa tele, aneka burung siap memamerkan kemolekannya untuk diburu para fotografer. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo ke Danau Tambing. Tapi ingat, tetap patuhi aturan pengelola ya dan jangan lupa, jangan meninggalkan sampahmu disana!

Selamat berkunjung ke Rano Katampaa, Atmosfer berbeda di Kota Palu.


Penulis : DewiRPN

Editor : Tri Winarni

Foto :

  • 1) BBTN Lore Lindu, 2) dan 3) Dewi RPN (*)Rujukan: Informasi Kehati BBTN Lore Lindu

Posted in Artikel on Jun 13, 2024




Artikel Lainnya


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem

Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi

Jakarta: Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti Blok 1 Lantai 15, Jl. Jend. Gatot Subroto Senayan
Bogor: Jl. Ir. H. Djuanda No.15 Bogor
Phone: Jakarta (021) 5790 3072, Bogor (0251) 8324 013
Email: dit.pjlhk@gmail.com

Copyright 2020 © Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi. All Rights Reserved.